Label

Translate

Tampilkan postingan dengan label Tulisan Kecil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tulisan Kecil. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 November 2013

Menerima

Aku menerima saja apa yang sudah menjadi bagianku sekalipun terasa tidak menyenangkan dan tidak adil...

Aku tidak akan mempertanyakan bagian orang lain yang mungkin bagiannya lebih dari aku...

Walapun sesuatu yang menjadi bagian itu adalah sesuatu yang sama... 


Dan 


Walaupun aku juga sangat membutuhkan yang lebih dari bagian itu..

Karena mungkin mereka lebih layak untuk menerima lebih dari bagian itu...

Lebih untuk mereka dan bukan untuk aku...

By. PM

Bebaskan Jiwamu

Hai..Jiwaku...
bebaskan anganmu..
melayanglah setingi-tingginya..
jadikan lukamu sebagai sayap..
jadikan sakitmu sebagai ekor..
jadikan perihmu sebagai cakarmu..

terbanglah tinggi melebihi tinggi gunung..
terbanglah menembus awan dan melawan angin..
tinggalkan sarang gejolak hatimu..
tajamkan mata pikiranmu mengarah jauh kedepan..

belajarlah pada masa 13 tahun silam..
kau mampu bebaskan diri dari sangkar kesakitan..
kau mampu luruhkan semua belenggu laramu
kau mampu tepiskan kerinduan yang meringkukmu..

jangan terjatuh lagi karena lenanya..
jangan kembali lagi karena sapanya..
jangan hinggap lagi karena senyum dan buainya..

dibawah sana tak ada lagi ketulusan..
tak ada lagi kesetiaan..
yang ada hanyalah perangkap kebohongan..
yang ada hanyalah pembantaian..

terbanglah tinggi dan temukan gunung batu..
hinggaplah disana dan keraskan hatimu sekeras gunung batumu..

by. PM

Mabuk

Menyusuri jalanan kota yang becek..
Gerimis sedikit deras merembes dikulit wajah..
Kedua tangan terkepal menahan gigil..

Mata basah dan berbinar..
Mencoba mengurai perasaan..
Meniti tangga pesakitan..
Mengalir racun memenuhi nadi..

Terasa berat dikepala..
Mengocak seluruh isi dibenak..
Sekedar hanya untuk pelampiasan dari sebuah kekesalan..

Tak bijaksana dan tak dewasa..
Itu yang pastinya kudengar..
Tapi semua berlalu bersama hati yang terpukul..

Sejuta alasan telah siap untuk menderaku..
Semakin melambungkan angan untuk berpikir tak sehat..

Tapi justru dipertanyakan kesetian dan kesungguhanku..

By. PM

Sapaan yang hilang

merajut keindahan dalam andai-andai..
menganyam kembali hati yang telah sobek..
mengangankan waktu untuk bisa bersua..
ku telusuri dng senyum bersama munculnya mentari pagi hari..
berharap hari ini kan cerah..dan sejuk..
sejenak mampu menyampaikan hasrat untuk menyapamu..

dalam sekian waktu semua berubah menjadi kesunyian..
tak ku dengar lagi hiruk pikuk suara-suara..
begitu hening dan dalam di gejolak..

berusaha mencari penyapaku tadi pagi..
tapi hanya tanda tanpa jejak kutemukan..
ku coba melayangkan tanya dibenak yang jauh..
kemana gerangan..dimanakah adanya..

mencoba menyeruak kedalam beberapa tulisan..
ternyata sejenak kamupun ada disana..
tapi tak lagi menyapaku..
sapaan pagi hari berlalu begitu saja..

By. PM

ROAD to HAPPY

berjalan..didalam gelap malam..
dingin menyapu sekelilingku..

bersama senyummu dikesunyian..
merangkak menembus tebalnya kabut..
menyusuri jalanan naik dan berkelok..

mata tak berkedip menerawang jauh kedepan..
mencoba menembus kabut yang terbias lampu kendaraanku..
ditemani deru mesin dan sesekali canda - canda kecilmu..
hingga kelegaan meluap saat sampai ditujuan..

segera membuka pintu kerinduan..
meluapkan hati dan perasaan..
dalam upaya penyatuan jiwa yang tertahan..


By. PM

Penantian

Ingin melihat matahari dimalam hari..
Ingin melihat bulan di siang hari..
Setetes air digurun pasir..
Segenggam tanah di samudera..
Mencoba memahat gunung es dng sebuah jarum..
Dan seperti memaknai setitik arti perasaan yang diselimuti kegalauan..

Itulah ringkasan penantianku...

By. PM

MEREGANG

terbangun dari tidur sesaat...
menguaplah mimpi indah..
berpaling pada bayangan dirimu yang selalu melingkar dibenak..

mencoba merebah tubuh ini yang tak lagi terdekap..
menggigil bersama angin dingin disela rintik hujan..
membekukan darah dalam nadiku..
menyumbat edarannya dalam jantungku..
hingga tersengal dan terasa menusuk..

berkunang mata dalam kedipan..
membunarkan pandangan terdekat sekalipun..
tubuh terasa ringan bagai kapas yang melayang..
terhuyung-huyung dalam langkah yang kurang pasti..
akhirnya terjatuh juga tersandar disudut dinding..

darah segar mengalir dari lubang hidung..
terasa hangat membasahi sudut bibir..
hanya mampu diam tak bergerak..
bergetar dan tertelungkup disudut dinding..

By. PM